Kampung Haji Indonesia: Sebuah Mimpi Besar Menuju Kenyamanan Jemaah

Foto Arsip/Dokumen

Jakarta–Inisiatif Pembangunan Kampung Haji Indonesia (KHI), sebuah proyek ambisius untuk menciptakan pemukiman bagi jemaah haji Indonesia di Arab Saudi, terus mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan. Dua tokoh kunci di balik gagasan ini, KH. Abdullah Faqih dan Habib Farid Husein, dikenal karena dedikasi dan semangat mereka dalam mewujudkan mimpi ini. Keduanya telah berhasil mengumpulkan simpati dan dukungan dari masyarakat Muslim di dalam dan luar negeri, termasuk para pengusaha yang siap berinvestasi dan masyarakat yang ingin berinfak, bersedekah, dan berjariyah untuk KHI.

Dukungan dari Pondok Pesantren dan Tokoh Agama

KH. Khoirul Fuad MPd, cucu dari KH. Ali Maksum dan putra dari KH. Attabi’ Ali Maksum, menyatakan dukungan penuh dari Krapyak Yogyakarta terhadap KHI. Beliau mengungkapkan bahwa travel-travel umrah besar, baik yang berasal dari santri Krapyak maupun lainnya, telah menyatakan kesiapan mereka untuk bergabung dan mendukung KH. Abdullah Faqih dan Habib Farid Husein. Mereka bahkan siap untuk menginfakkan jamaahnya secara rutin untuk pembangunan KHI di Arab Saudi. Seluruh santri dan wali santri Krapyak juga siap untuk mewujudkan mimpi besar KHI.

KH. Fuad juga menekankan pentingnya peran serta umat Islam dalam dan luar negeri untuk mendukung proyek ini. Ia mengusulkan dibukanya rekening peduli Kampung Haji melalui berbagai media, seperti televisi, radio, media elektronik, koran, majalah, dan bahkan di tempat-tempat umum. Model penggalangan dana dapat dilakukan melalui Qirris, transfer banking, atau donasi di tempat-tempat belanja seperti supermarket. Setiap transaksi dapat ditawarkan untuk beramal bagi pembangunan KHI.

KH. Fuad, selaku Sekjen Organisasi Kumpulan Kyai Pondok Pesantren Se Indonesia, telah mendapatkan persetujuan dari Ketua organisasi, KH. Zaimuddin Ahmad Syakir Maksum dari Lasem Rembang Jawa Tengah, untuk mendukung proyek KHI. Hampir seluruh kyai di Indonesia telah sepakat dan mendukung gagasan ini. KH. Fuad juga telah menyampaikan dukungan ini kepada Gus Faqih, alumni Al Hidayat, dan merencanakan pertemuan dengan travel-travel umrah di Krapyak Yogyakarta dalam waktu dekat untuk membahas dukungan mereka terhadap KHI.

Dukungan dari Tokoh Nasional dan Pengusaha

KH. Fuad juga mendorong agar seluruh mantan presiden dan wakil presiden RI diajak bergabung sebagai Dewan Penyantun atau Penasehat KHI. Beliau juga mengajak mantan menteri, pejabat bersih, dan para pengusaha, seperti Ketua Kadin dan anggotanya, Himpunan Pengusaha Muslim, Ikatan Wanita Pengusaha (IWAPI), dan lainnya, untuk berpartisipasi dalam proyek ini. Beliau yakin mereka akan peduli dan mau berinfak, bersedekah, atau berjariyah untuk KHI. Rencananya, sertifikat jariyah, infak, dan sedekah akan diterbitkan sebagai tanda penghargaan bagi para donatur.

Dukungan dari Trah Kerajaan Islam Mataram

Trah keturunan Saiyidin Panotogomo, Kerajaan Islam Mataram, termasuk Solo dan Jogjakarta, juga menyatakan dukungan penuh terhadap KHI. Pangeran RGO (Ratu Gajah Oyo), salah satu tokoh penting dari trah tersebut, menyatakan keyakinan bahwa KHI akan menjadi proyek yang sangat bermanfaat bagi umat Islam.

Kesimpulan

KHI merupakan proyek yang sangat mulia dan berpotensi besar untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan bagi jemaah haji Indonesia. Dukungan luas dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh agama, pondok pesantren, tokoh nasional, pengusaha, hingga trah kerajaan, menunjukkan antusiasme yang tinggi untuk mewujudkan mimpi ini. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi dari para penggagas dan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, KHI diharapkan dapat terwujud dan menjadi kebanggaan bagi umat Islam di Indonesia (Jl)